KARANGANYAR, (www.karanganyar-dawuan.desa.id) — Pemerintah Desa Karanganyar di bawah kepemimpinan Kepala Desa Miri Damiri tengah melaksanakan pembangunan dan pemugaran situs Buyut Keramat Galudra Jaya, salah satu peninggalan sejarah yang memiliki nilai budaya dan spiritual tinggi bagi masyarakat setempat.
Kegiatan ini mendapat dukungan pendanaan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, sebagai bagian dari program pelestarian situs bersejarah yang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Majalengka di bawah kepemimpinan Bupati Eman Suherman, M.M.
Pemugaran dimulai pada awal November 2025 dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, tokoh adat, serta warga sekitar melalui kegiatan gotong royong. Pemerintah desa menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperindah lokasi, tetapi juga untuk menjaga dan melestarikan warisan leluhur yang bernilai sejarah tinggi.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Disparbud Majalengka dan Bapak Bupati Eman Suherman, M.M. Kegiatan ini adalah bentuk penghormatan terhadap sejarah Desa Karanganyar sekaligus menjaga peninggalan leluhur agar tetap lestari dan menjadi kebanggaan bagi generasi mendatang,” ujar Kepala Desa Karanganyar, Miri Damiri.
Kegiatan pemugaran juga mendapatkan perhatian dari Camat Dawuan, Endang Hermawan, S.STP., M.Si., yang hadir meninjau langsung proses pengerjaan. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat.
“Situs budaya seperti ini tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga memiliki potensi edukasi dan pariwisata. Pemugaran ini merupakan langkah strategis untuk memantik kembali kesadaran masyarakat terhadap sejarah lokal,” katanya.
Sejarah Buyut Keramat Galudra Jaya
Situs Buyut Keramat Galudra Jaya dipercaya sebagai makam dari Kepala Desa pertama Desa Karanganyar. Beliau dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, religius, dan menjadi panutan masyarakat pada masa awal berdirinya desa.
Buyut Galudra Jaya juga dikenal memiliki hubungan persahabatan yang erat dengan Ki Bagus Rangin, tokoh pejuang rakyat Majalengka yang berani melawan penjajahan Belanda pada awal abad ke-19. Keduanya sering disebut sebagai tokoh yang sama-sama berjuang demi keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Sebagai bentuk penghormatan, masyarakat Desa Karanganyar secara turun-temurun menjaga dan merawat makam tersebut. Hingga kini, situs Buyut Keramat Galudra Jaya menjadi pusat kegiatan spiritual dan budaya, serta tempat ziarah yang ramai dikunjungi oleh masyarakat dari dalam maupun luar desa.
Peran Kuncen dan Proses Pemugaran
Kegiatan pemugaran meliputi perbaikan area makam utama, pembangunan jalan akses menuju lokasi, pemasangan pagar pembatas, serta penataan taman dan fasilitas peziarah.
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan Rasdam, selaku Kuncen (juru kunci) situs Buyut Keramat Galudra Jaya, yang memiliki peran penting dalam menjaga tradisi dan memimpin kegiatan adat di lokasi tersebut.
“Kami bersyukur situs ini mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sebagai kuncen, saya berharap pemugaran ini tidak hanya memperindah tempat, tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebersamaan warga,” ujar Rasdam di sela kegiatan.
Perwakilan dari Disparbud Kabupaten Majalengka yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa dukungan ini merupakan komitmen pemerintah daerah untuk melestarikan identitas sejarah dan kebudayaan lokal.
“Situs Buyut Keramat Galudra Jaya adalah bukti sejarah yang harus dijaga bersama. Kami berharap tempat ini dapat berkembang menjadi destinasi wisata religi dan budaya yang memberikan manfaat bagi masyarakat,” ungkap perwakilan Disparbud.
Dengan adanya dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Majalengka di bawah kepemimpinan Bupati Eman Suherman, M.M., masyarakat Desa Karanganyar berharap Situs Buyut Keramat Galudra Jaya dapat menjadi ikon sejarah dan wisata religi Kecamatan Dawuan, sekaligus menjadi sumber edukasi budaya bagi generasi muda dan kebanggaan bagi masyarakat Majalengka.