Karanganyar, Selasa, 25 November 2025 (www.karanganyar-karanganyar.desa.id) — Pemerintah Desa Karanganyar melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) Rembug Stunting sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Program Dana Desa Tahap II Tahun Anggaran 2025. Musyawarah ini bertujuan menyusun rencana program dan intervensi penanganan stunting untuk Tahun Anggaran 2026, sekaligus memperkuat komitmen desa dalam menekan angka stunting melalui berbagai program kesehatan masyarakat.
Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Karanganyar dan dihadiri oleh seluruh Kader Posyandu, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), unsur kecamatan, serta tenaga kesehatan dari UPTD Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan. Desa Karanganyar sendiri saat ini dikenal memiliki Posyandu dengan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terbaik se-Kecamatan Dawuan, sehingga pertemuan ini menjadi momentum penting untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan tingkat desa.
Musdes dibuka oleh Kepala Desa Karanganyar, Miri Damiri, yang menegaskan bahwa upaya penurunan stunting harus dilakukan secara terarah dan berkelanjutan.
“Rembug stunting hari ini merupakan langkah strategis untuk menentukan arah program tahun 2026. Dengan dukungan Dana Desa tahap II, kami ingin memastikan bahwa seluruh intervensi benar-benar tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ungkap Miri Damiri.
Hadir pula Wakil Ketua BPD Desa Karanganyar, Daam Sudharman, S.Pd, yang menegaskan dukungan penuh BPD terhadap penyelenggaraan program penanganan stunting.
“Kami berharap pemerintah desa dan kader Posyandu dapat terus bersinergi. Dengan perencanaan yang matang, Desa Karanganyar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan prestasinya sebagai Posyandu PMT terbaik se-kecamatan,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Dawuan, Endang Hermawan, S.STP, M.Si, memberikan arahan dan apresiasi terhadap capaian kesehatan desa.
“Desa Karanganyar telah menunjukkan komitmen kuat dalam penanganan stunting. Data yang akurat, langkah yang terpadu, dan peran aktif kader Posyandu menjadi kunci keberhasilan program ini. Prestasi PMT terbaik harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan,” ujarnya.
Dari sektor kesehatan, hadir Winda Sari, A.MD.Keb, Perwakilan UPTD Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan, yang menyampaikan paparan mengenai kondisi kesehatan balita dan ibu hamil, termasuk status gizi, temuan lapangan, serta rekomendasi intervensi untuk tahun anggaran 2026.
Seluruh Kader Posyandu aktif memberikan laporan dan usulan, di antaranya:
-
Penguatan kegiatan Posyandu dan penimbangan rutin balita
-
Optimalisasi PMT bergizi untuk balita dan ibu hamil
-
Pendampingan intensif bagi ibu hamil berisiko
-
Peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan
-
Edukasi gizi, sanitasi, dan PHBS kepada keluarga
-
Penguatan sinergi antara kader, pemerintah desa, dan tenaga kesehatan
Hasil Musdes Rembug Stunting ini akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026, terutama pada sektor kesehatan dan program prioritas penanganan stunting.
Dengan terselenggaranya musyawarah ini, Pemerintah Desa Karanganyar berharap program penanganan stunting dapat berjalan semakin efektif, berkelanjutan, dan mampu mempertahankan prestasi Posyandu sebagai yang terbaik dalam pemberian PMT di tingkat kecamatan.